Dampak Negatif Teknologi di Bidang Sosial, Pendidikan dan Budaya
Saat
ini, kebutuhan akan teknologi baik itu teknologi informasi maupun
telekomunikasi sangatlah tinggi. Semua individu dari golongan menengah ke bawah
dan menengah ke atas sangat membutuhkan teknologi.
1. Dampak
negatif teknologi terhadap hubungan sosial yang pertama yaitu munculnya
ketergantungan. Media teknologi baik itu teknologi informasi maupun telekomunikasi
memiliki kualitas atraktif. Di mana ketika seseorang sudah merasa nyaman dengan
teknologi yang ia gunakan, ia seolah-olah menemukan dunianya sendiri dan akan
merasa sulit untuk terlepas dari kenyamanan itu. Hal ini berakibat pada
hubungan dia dengan orang lain secara face to face akan menurun.
Menurut psikiater AS, Jerald Block, kondisi itu harus dilihat sebagai gangguan
klinis melihat makin meningkatnya jumlah orang yang kecanduan game dan
pornografi di intenet dari pada berbincang dengan keluarga atau sahabatnya. Dan
cenderung untuk kurangnya interaksi terhadap lingkungan luar dan sekitar.
2. Dampak negatif teknologi selanjutnya
yaitu Violence and Gore. Perkembangan
teknologi berupa jaringan internet yang sekarang mudah diakses membuat para
pembuat situs berupaya menjual situs yang mereka buat. Salah satu cara yang
dapat menarik perhatian yaitu dengan cara menampilkan kekejaman dan kesadisan.
Biasanya tampilan seperti ini banyak terdapat pada aplikasi game. Pada
sebuah penelitian yang menyatakan bahwa game yang dimainkan di komputer yang
menampilkan unsur kekerasan memiliki sifat menghancurkan yang lebih besar
dibanding kekerasan yang ada di televisi ataupun kekerasan dalam kehidupan
nyata sekali pun. Biasanya anak-anak dan remaja yang akan lebih mudah
terpengaruh, sehingga bisa menimbulkan kurangnya sensitivitas terhadap sesama,
memicu munculnya perilaku agresif, sadistis, bahkan bisa mendorong munculnya
sikap kriminal yang ada pada game yang dimainkan mengeser nilai sosial
dari pada antar sesama manusia
3. Kemudian
Antisocial Behaviour merupakan dampak negatif teknologi yang disebabkan karena penyalahgunaan teknologi itu sendiri.
Hal ini terjadi di mana ketika seseorang merasa teknologi
merupakan satu-satunya hal yang paling penting dalam hidupnya, sehingga ia
melupakan keadaan di sekitarnya. Akan muncul ketidakpedulian dalam dirinya
terhadap lingkungannya. Satu-satunya hal yang dapat menarik perhatiannya
hanyalah teknologi yang ia gunakan. Akibat yang timbul ialah dia menjadi jarang
berinteraksi dengan orang-orang yang berada di lingkungan sekitarnya, sehingga
kemampuan interpersonal dan emosionalnya pun terhambat dan tidak akan
berkembang. Dampak terburuk yang akan timbul, dia akan kesulitan untuk
bersosialisi dan menjalin relasi dengan orang-orang di sekitarnya.
Dampak Negatif Teknologi Di bidang Pendidikan
- Mengganggu Perkembangan Anak dalam keadaan di lingkungan kelas. Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP) seperti : kamera, permainan (games) akan mengganggu siswa dalam menerima pelajaran di sekolah. Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam ulangan/ujian. Bermain HP saat guru menjelaskan pelajaran dan sebagainya.
- Efek radiasi. Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif penggunaannya,. penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya siswa lebih berhati-hati dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak. Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi kesempatan menggunakan HP secara permanen.
- Rawan terhadap tindak kejahatan. Ingat, pelajar merupakan salah satu target utama dari pada penjahat. Apalagi HP merupakan perangkat yang mudah dijual, sehingga, anak-anak yang menenteng HP “high end” bisa-bisa dikuntit maling yang mengincar HPnya.
- Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa. Jika tidak ada kontrol dari guru dan orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar yang mengandung unsur pornografi yang tidak mendidik moral generasi muda.
- Pemborosan. Dengan mempunyai HP, maka pengeluaran anak akan bertambah, apalagi kalau HP hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi pemborosan yang saja. Hal ini mendidik anak menjadi senderung untuk membeli hal-hal yang tidak berguna
- Pemalas, dengan kecangihan fitur teknologi maka seseorang akan mendidik menjadi pemalas untuk melakukan aktifitas lainnya. Hal ini akan berdampak malasnya anak untuk membantu orang tua.
- Menciptakan lingkungan pergaulan sosial yang tidak sehat. Ada keluarga yang tidak mampu, tetapi karena pergaulan dimana teman-temannya sudah dibelikan HP sehingga mereka merengek-rengek kepada orang tuanya padahal orang tuanya tidak mampu, atau bahkan menimbulkan gank antara gank HP keren dan gank HP jadul atau yang belum memiliki. Hal ini mendidik masyarakat menjadi memiliki kasta di antara kehidupan sosial mereka
- Membentuk sifat hedonisme pada anak. Ketika keluar gadget terbaru yang lebih canggih, mereka pun berburu gadget tersebut, padahal mereka sebenarnya belum memahami benar manfaat setiap fitur-fitur baru secara menyeluruh. Mendidik kita terhipnotis pada barang-barang mewah dan memiliki sifat pamer
- Anak kita akan sulit diawasi, khususnya ketika masa-masa pubertas, disaat sudah muncul rasa ketertarikan dengan teman cowok/ceweknya, maka HP menjadi sarana ampuh bagi mereka untuk komunikasi, tetapi komunikasi yang tidak baik, hal ini akan mengganggu aktifitas yang seharusnya mereka lakukan, makan, belajar bahkan tidur ! Karena mereka asyik sms-smsan dengan teman lawan jenisnya.
- efek sampingan jari yang kebanyakan memencet tombol ketika sms-an, bukankah ujung jari memiliki jutaan syaraf ? apalagi disaat anak-anak pada usia pertumbuhan, tentu kita tidak ingin pertumbuhannya terganggu gara-gara fungsi syaraf yang terhambat pertumbuhannya karena keseringan dipencet. Hal ini bisa mempengaruhi kerja otak mereka
B. Dampak
negartif dari segi umum
1. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.
Cybercrime Adalah kejahatan yang
di lakukan seseorang dengan sarana internet di dunia maya yang bersifat.
• Melintasi batas Negara
• Perbuatan dilakukan secara illegal
• Kerugian sangat besar
• Sulit pembuktian secara hokum
• Melintasi batas Negara
• Perbuatan dilakukan secara illegal
• Kerugian sangat besar
• Sulit pembuktian secara hokum
2. Mendidik masyarakat untuk hidup mewah walau pada
dasar kemampuannya mereka tak mampu tuk membeli gadget mahal. Hal ini membuat
masyarakat untuk cenderung memaksakan kemampuan mereka untuk membeli gadget
yang ia kehendaki.
3. Banyaknya penyedia layanan online yang tidak
mendidik (pornografi, perjudian, penipuan) hal ini akan menjadikan tertarik,
merasa peluang bisnis itu menguntungkan. Mendidik
untuk menayangkan hal-hal yang tabu dan memberikan layanan yang tidak mendidik.
Dampak Negatif Teknologi Di bidang Budaya
Dari setiap yang menguntungkan tentu ada
hal atau pihak yang merasa dirugikan. Demikian pula dengan penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi, disamping berbagai keuntungan yang diberikan juga
memiliki dampak negatif atau kerugian yang ditimbulkan.
Sebagai sebuah alat atau
mesin, TIK bersifat netral. Bila digunakan dengan benar maka akan memberikan
manfaat yang besar bagi manusia, tetapi apabila digunakan untuk kejahatan juga
akan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang sangat merugikan. Dampak
negatif yang muncul dari pemanfaatan teknologi tidak dapat terhindarkan. Dampak
tersebut antara lain sebagai berikut:
1.
Kemerosotan
moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan
pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya
pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi
miskin dalam rohani”.
2.
Kenakalan dan tindak menyimpang di
kalangan remaja semakin meningkat. semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat,
seperti kesopanan, gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan
kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan
sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di
kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti
perkelahian, corat-coret, pergaulan bebas, pelanggaran lalu lintas sampai
tindak kejahatan.
3.
Pola interaksi antar manusia yang berubah
Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
4.
Banyaknya budaya perselingkuhan. karena banyak media Program internet
relay chatting (IRC) dan internet untuk mencari pertemanan di berbagai belahan
dunia, yang memudahkan untuk bertindak selingkuh terhadap pasangannya. Di
tambah rasa aman untuk melakukan tindakan perselingkuhan di media Program
internet relay chatting (IRC)
5.
Narsisisme, Sebuah
studi yang diterbitkan awal tahun ini oleh dua akademisi AS yang menemukan
siswa yang semakin gemuk semakin egois dibandingkan dengan generasi sebelumnya
karena pengaruh teknologi modern.Siswa masa kini juga lebih cenderung
menampilkan perilaku narsis dan kurang menunjukkan empati seperti yang
ditampilkan dalam perilaku atau kebiasaannya terus-menerus memperbarui situs
jaringan sosial, Bisa berupa narsis foto, narsis dalam update status dan narsis
tentang barang-barang baru miliknya. Dalam penelitian tersebut, pria ditemukan
lebih cenderung melakukan hal ini, meskipun mereka diasumsikan tidak lebih
sering menggunakan teknologi daripada wanita. Dan hal ini menjadikan seseorang
menonjolkan hal-hal yang dia miliki dalam istilah kata suka pamer. Yang lebih
parahnya ketika budaya narsisisme ini di balut dengan pornografi menunjukkan
hal-hal yang kurang sopan.
6. Tren mode, banyak teknologi membuat manusia untuk selalu mengikuti tren mode masa
kini, dengan meluasnya kecangihan untuk mengakses informasi dari berbagai
daerah membuat manusia sering mencari-cari tren mode dari berbagai belahan
dunia. Al Hasil banyak yang berburu untuk di sebut gaul dan trendi. Hal ini
bisa mengeser nilai budaya dari segi busana, gaya bicara, tata laku dan budaya
boros untuk membeli barang-barang yang ia kejar untuk mencari tren mode.
7.
Budaya Kriminal.
Dampak lainnya adalah meluasnya budaya kriminalisme. Banyak penjudi dengan jaringan yang tersedia tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi teransaksi. Maka hal ini membuat masyarakat merasa aman untuk melakukan budaya penjudian. Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet (kejahatan juga ikut berkembang). Bisa membuat seseorang kecanduan untuk melakukan tindakan kejahatan, contoh lainnya Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
Dampak lainnya adalah meluasnya budaya kriminalisme. Banyak penjudi dengan jaringan yang tersedia tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi teransaksi. Maka hal ini membuat masyarakat merasa aman untuk melakukan budaya penjudian. Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet (kejahatan juga ikut berkembang). Bisa membuat seseorang kecanduan untuk melakukan tindakan kejahatan, contoh lainnya Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
8.
pergeseran budaya daerah karena budaya asing masuk. Mudahnya bertukar akses informasi membuat
cepatnya sebuah budaya daerah tergeser. Contohnya saja ketika budaya barat
masuk di dalam kebudayaan indonesia maka banyak generasi muda yang sekarang
mengikuti adat barat dan melupakan budaya daerah mereka, seperti membatik,
wayang dan sebaginya. Hal ini di perparah dengan cepatnya informasi itu masuk
melalui berbagai media yang membuat lunturnya rasa nasionalis untuk
mempertahankan budaya daerah.
9.
Budaya Sex dan kekerasan
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu. Contohnya, pornografi pun merajalela bebas. Banyak web-web yang tidak mendidik yang bisa saja di mengakses siapa saja tanpa terkecuali. Di internet banyak terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak sex dan kekerasan walau pada usahanya banyak penyedia layanan internet mencoba memblokkirnya.
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu. Contohnya, pornografi pun merajalela bebas. Banyak web-web yang tidak mendidik yang bisa saja di mengakses siapa saja tanpa terkecuali. Di internet banyak terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak sex dan kekerasan walau pada usahanya banyak penyedia layanan internet mencoba memblokkirnya.
10.
Budaya Cyber-Bullying
Awal tahun ini, sebuah kelompok dokter di AS memperingatkan para remaja dapat menjadi begitu terobsesi dengan Facebook dan mengorbankan kesehatannya. American Academy of Pediatri menyatakan anak-anak yang diabaikan di situs jejaring sosial akan lebih tertekan daripada diabaikan dalam kehidupan nyata. Organisasi ini memperingatkan risiko kesehatan mental anak yang menjadi korban cyber-bullying dan menegaskan bahwa penggunaan beberapa website dalam jangka panjang dapat mempengaruhi pola tidur dan tingkat harga diri. Hal bullying juga bisa membuat antar manusia saling berseteru dan saling ejek-mengejek.
Awal tahun ini, sebuah kelompok dokter di AS memperingatkan para remaja dapat menjadi begitu terobsesi dengan Facebook dan mengorbankan kesehatannya. American Academy of Pediatri menyatakan anak-anak yang diabaikan di situs jejaring sosial akan lebih tertekan daripada diabaikan dalam kehidupan nyata. Organisasi ini memperingatkan risiko kesehatan mental anak yang menjadi korban cyber-bullying dan menegaskan bahwa penggunaan beberapa website dalam jangka panjang dapat mempengaruhi pola tidur dan tingkat harga diri. Hal bullying juga bisa membuat antar manusia saling berseteru dan saling ejek-mengejek.
Dampak Negatif
Teknologi di Bidang Sosial, Pendidikan dan Budaya
Dampak Negatif Teknologi Di bidang Sosial
Saat ini, kebutuhan akan teknologi baik itu teknologi informasi maupun
telekomunikasi sangatlah tinggi. Semua individu dari golongan menengah
ke bawah dan menengah ke atas sangat membutuhkan teknologi.
1. Dampak negatif teknologi terhadap hubungan sosial yang pertama yaitu
munculnya ketergantungan. Media teknologi baik itu teknologi informasi
maupun telekomunikasi memiliki kualitas atraktif. Di mana ketika
seseorang sudah merasa nyaman dengan teknologi yang ia gunakan, ia
seolah-olah menemukan dunianya sendiri dan akan merasa sulit untuk
terlepas dari kenyamanan itu. Hal ini berakibat pada hubungan dia dengan
orang lain secara face to face akan menurun. Menurut psikiater AS,
Jerald Block, kondisi itu harus dilihat sebagai gangguan klinis melihat
makin meningkatnya jumlah orang yang kecanduan game dan pornografi di
intenet dari pada berbincang dengan keluarga atau sahabatnya. Dan
cenderung untuk kurangnya interaksi terhadap lingkungan luar dan
sekitar.
2. Dampak negatif teknologi selanjutnya yaitu Violence and Gore.
Perkembangan teknologi berupa jaringan internet yang sekarang mudah
diakses membuat para pembuat situs berupaya menjual situs yang mereka
buat. Salah satu cara yang dapat menarik perhatian yaitu dengan cara
menampilkan kekejaman dan kesadisan. Biasanya tampilan seperti ini
banyak terdapat pada aplikasi game. Pada sebuah penelitian yang
menyatakan bahwa game yang dimainkan di komputer yang menampilkan unsur
kekerasan memiliki sifat menghancurkan yang lebih besar dibanding
kekerasan yang ada di televisi ataupun kekerasan dalam kehidupan nyata
sekali pun. Biasanya anak-anak dan remaja yang akan lebih mudah
terpengaruh, sehingga bisa menimbulkan kurangnya sensitivitas terhadap
sesama, memicu munculnya perilaku agresif, sadistis, bahkan bisa
mendorong munculnya sikap kriminal yang ada pada game yang dimainkan
mengeser nilai sosial dari pada antar sesama manusia
3. Kemudian Antisocial Behaviour merupakan dampak negatif teknologi yang
disebabkan karena penyalahgunaan teknologi itu sendiri. Hal ini terjadi
di mana ketika seseorang merasa teknologi merupakan satu-satunya hal
yang paling penting dalam hidupnya, sehingga ia melupakan keadaan di
sekitarnya. Akan muncul ketidakpedulian dalam dirinya terhadap
lingkungannya. Satu-satunya hal yang dapat menarik perhatiannya hanyalah
teknologi yang ia gunakan. Akibat yang timbul ialah dia menjadi jarang
berinteraksi dengan orang-orang yang berada di lingkungan sekitarnya,
sehingga kemampuan interpersonal dan emosionalnya pun terhambat dan
tidak akan berkembang. Dampak terburuk yang akan timbul, dia akan
kesulitan untuk bersosialisi dan menjalin relasi dengan orang-orang di
sekitarnya.
Dampak Negatif Teknologi Di bidang Pendidikan
A. Dampak Negatif dari segi pelajar
Mengganggu Perkembangan Anak dalam keadaan di lingkungan kelas.
Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP) seperti :
kamera, permainan (games) akan mengganggu siswa dalam menerima
pelajaran di sekolah. Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima
panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka
sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek
(curang) dalam ulangan/ujian. Bermain HP saat guru menjelaskan pelajaran
dan sebagainya.
Efek radiasi. Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif
penggunaannya,. penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan,
ada baiknya siswa lebih berhati-hati dan bijaksana dalam menggunakan
atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak. Jika memang tidak
terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi kesempatan
menggunakan HP secara permanen.
Rawan terhadap tindak kejahatan. Ingat, pelajar merupakan salah satu
target utama dari pada penjahat. Apalagi HP merupakan perangkat yang
mudah dijual, sehingga, anak-anak yang menenteng HP “high end” bisa-bisa
dikuntit maling yang mengincar HPnya.
Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa. Jika tidak
ada kontrol dari guru dan orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan
gambar-gambar yang mengandung unsur pornografi yang tidak mendidik
moral generasi muda.
Pemborosan. Dengan mempunyai HP, maka pengeluaran anak akan
bertambah, apalagi kalau HP hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak
bermanfaat maka hanya akan menjadi pemborosan yang saja. Hal ini
mendidik anak menjadi senderung untuk membeli hal-hal yang tidak berguna
Pemalas, dengan kecangihan fitur teknologi maka seseorang akan
mendidik menjadi pemalas untuk melakukan aktifitas lainnya. Hal ini akan
berdampak malasnya anak untuk membantu orang tua.
Menciptakan lingkungan pergaulan sosial yang tidak sehat. Ada
keluarga yang tidak mampu, tetapi karena pergaulan dimana teman-temannya
sudah dibelikan HP sehingga mereka merengek-rengek kepada orang tuanya
padahal orang tuanya tidak mampu, atau bahkan menimbulkan gank antara
gank HP keren dan gank HP jadul atau yang belum memiliki. Hal ini
mendidik masyarakat menjadi memiliki kasta di antara kehidupan sosial
mereka
Membentuk sifat hedonisme pada anak. Ketika keluar gadget terbaru
yang lebih canggih, mereka pun berburu gadget tersebut, padahal mereka
sebenarnya belum memahami benar manfaat setiap fitur-fitur baru secara
menyeluruh. Mendidik kita terhipnotis pada barang-barang mewah dan
memiliki sifat pamer
Anak kita akan sulit diawasi, khususnya ketika masa-masa pubertas,
disaat sudah muncul rasa ketertarikan dengan teman cowok/ceweknya, maka
HP menjadi sarana ampuh bagi mereka untuk komunikasi, tetapi komunikasi
yang tidak baik, hal ini akan mengganggu aktifitas yang seharusnya
mereka lakukan, makan, belajar bahkan tidur ! Karena mereka asyik
sms-smsan dengan teman lawan jenisnya.
efek sampingan jari yang kebanyakan memencet tombol ketika sms-an,
bukankah ujung jari memiliki jutaan syaraf ? apalagi disaat anak-anak
pada usia pertumbuhan, tentu kita tidak ingin pertumbuhannya terganggu
gara-gara fungsi syaraf yang terhambat pertumbuhannya karena keseringan
dipencet. Hal ini bisa mempengaruhi kerja otak mereka
B. Dampak negartif dari segi umum
1. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan
tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga
mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang
rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan
berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.
Cybercrime Adalah kejahatan yang di lakukan seseorang dengan sarana
internet di dunia maya yang bersifat.
• Melintasi batas Negara
• Perbuatan dilakukan secara illegal
• Kerugian sangat besar
• Sulit pembuktian secara hokum
2. Mendidik masyarakat untuk hidup mewah walau pada dasar kemampuannya
mereka tak mampu tuk membeli gadget mahal. Hal ini membuat masyarakat
untuk cenderung memaksakan kemampuan mereka untuk membeli gadget yang ia
kehendaki.
3. Banyaknya penyedia layanan online yang tidak mendidik (pornografi,
perjudian, penipuan) hal ini akan menjadikan tertarik, merasa peluang
bisnis itu menguntungkan. Mendidik untuk menayangkan hal-hal yang tabu
dan memberikan layanan yang tidak mendidik.
Dampak Negatif Teknologi Di bidang Budaya
Dari setiap yang menguntungkan tentu ada hal atau pihak yang merasa
dirugikan. Demikian pula dengan penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi, disamping berbagai keuntungan yang diberikan juga memiliki
dampak negatif atau kerugian yang ditimbulkan.
Sebagai sebuah alat atau mesin, TIK bersifat netral. Bila digunakan
dengan benar maka akan memberikan manfaat yang besar bagi manusia,
tetapi apabila digunakan untuk kejahatan juga akan dapat menimbulkan
berbagai dampak negatif yang sangat merugikan. Dampak negatif yang
muncul dari pemanfaatan teknologi tidak dapat terhindarkan. Dampak
tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di
kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu
menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah
menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi
miskin dalam rohani”.
2. Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin
meningkat. semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di
masyarakat, seperti kesopanan, gotong royong dan tolong-menolong telah
melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam
menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama,
kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin
meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret,
pergaulan bebas, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
3. Pola interaksi antar manusia yang berubah
Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke
atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan
dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan
dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan
e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu
tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang
kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet
sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini
semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan
komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa
asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
4. Banyaknya budaya perselingkuhan. karena banyak media Program
internet relay chatting (IRC) dan internet untuk mencari pertemanan di
berbagai belahan dunia, yang memudahkan untuk bertindak selingkuh
terhadap pasangannya. Di tambah rasa aman untuk melakukan tindakan
perselingkuhan di media Program internet relay chatting (IRC)
5. Narsisisme, Sebuah studi yang diterbitkan awal tahun ini oleh
dua akademisi AS yang menemukan siswa yang semakin gemuk semakin egois
dibandingkan dengan generasi sebelumnya karena pengaruh teknologi
modern.Siswa masa kini juga lebih cenderung menampilkan perilaku narsis
dan kurang menunjukkan empati seperti yang ditampilkan dalam perilaku
atau kebiasaannya terus-menerus memperbarui situs jaringan sosial, Bisa
berupa narsis foto, narsis dalam update status dan narsis tentang
barang-barang baru miliknya. Dalam penelitian tersebut, pria ditemukan
lebih cenderung melakukan hal ini, meskipun mereka diasumsikan tidak
lebih sering menggunakan teknologi daripada wanita. Dan hal ini
menjadikan seseorang menonjolkan hal-hal yang dia miliki dalam istilah
kata suka pamer. Yang lebih parahnya ketika budaya narsisisme ini di
balut dengan pornografi menunjukkan hal-hal yang kurang sopan.
6. Tren mode, banyak teknologi membuat manusia untuk selalu
mengikuti tren mode masa kini, dengan meluasnya kecangihan untuk
mengakses informasi dari berbagai daerah membuat manusia sering
mencari-cari tren mode dari berbagai belahan dunia. Al Hasil banyak yang
berburu untuk di sebut gaul dan trendi. Hal ini bisa mengeser nilai
budaya dari segi busana, gaya bicara, tata laku dan budaya boros untuk
membeli barang-barang yang ia kejar untuk mencari tren mode.
7. Budaya Kriminal.
Dampak lainnya adalah meluasnya budaya kriminalisme. Banyak penjudi
dengan jaringan yang tersedia tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk
memenuhi teransaksi. Maka hal ini membuat masyarakat merasa aman untuk
melakukan budaya penjudian. Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat
dilakukan di internet (kejahatan juga ikut berkembang). Bisa membuat
seseorang kecanduan untuk melakukan tindakan kejahatan, contoh lainnya
Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan
menggunakan Kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam
dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan
kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat
mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit)
on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka
menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan
mereka.
8. pergeseran budaya daerah karena budaya asing masuk. Mudahnya
bertukar akses informasi membuat cepatnya sebuah budaya daerah tergeser.
Contohnya saja ketika budaya barat masuk di dalam kebudayaan indonesia
maka banyak generasi muda yang sekarang mengikuti adat barat dan
melupakan budaya daerah mereka, seperti membatik, wayang dan sebaginya.
Hal ini di perparah dengan cepatnya informasi itu masuk melalui berbagai
media yang membuat lunturnya rasa nasionalis untuk mempertahankan
budaya daerah.
9. Budaya Sex dan kekerasan
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan
isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs
menggunakan segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah
satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu. Contohnya,
pornografi pun merajalela bebas. Banyak web-web yang tidak mendidik yang
bisa saja di mengakses siapa saja tanpa terkecuali. Di internet banyak
terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan
dorongan kepada seseorang untuk bertindak sex dan kekerasan walau pada
usahanya banyak penyedia layanan internet mencoba memblokkirnya.
10. Budaya Cyber-Bullying
Awal tahun ini, sebuah kelompok dokter di AS memperingatkan para remaja
dapat menjadi begitu terobsesi dengan Facebook dan mengorbankan
kesehatannya. American Academy of Pediatri menyatakan anak-anak yang
diabaikan di situs jejaring sosial akan lebih tertekan daripada
diabaikan dalam kehidupan nyata. Organisasi ini memperingatkan risiko
kesehatan mental anak yang menjadi korban cyber-bullying dan menegaskan
bahwa penggunaan beberapa website dalam jangka panjang dapat
mempengaruhi pola tidur dan tingkat harga diri. Hal bullying juga bisa
membuat antar manusia saling berseteru dan saling ejek-mengejek.
11. Budaya LUX, yaitu budaya untuk selalu ingin hidup mewah. Menjadikan
seseorang lebih mendahulukan kebutuhan lux mereka dari pada kebutuhan
pokok
Here is a US $4.00 coupon: https://goo.gl/efW8Ef
Here is a US $4.00 coupon: https://goo.gl/efW8Ef
Dampak Negatif
Teknologi di Bidang Sosial, Pendidikan dan Budaya
Dampak Negatif Teknologi Di bidang Sosial
Saat ini, kebutuhan akan teknologi baik itu teknologi informasi maupun
telekomunikasi sangatlah tinggi. Semua individu dari golongan menengah
ke bawah dan menengah ke atas sangat membutuhkan teknologi.
1. Dampak negatif teknologi terhadap hubungan sosial yang pertama yaitu
munculnya ketergantungan. Media teknologi baik itu teknologi informasi
maupun telekomunikasi memiliki kualitas atraktif. Di mana ketika
seseorang sudah merasa nyaman dengan teknologi yang ia gunakan, ia
seolah-olah menemukan dunianya sendiri dan akan merasa sulit untuk
terlepas dari kenyamanan itu. Hal ini berakibat pada hubungan dia dengan
orang lain secara face to face akan menurun. Menurut psikiater AS,
Jerald Block, kondisi itu harus dilihat sebagai gangguan klinis melihat
makin meningkatnya jumlah orang yang kecanduan game dan pornografi di
intenet dari pada berbincang dengan keluarga atau sahabatnya. Dan
cenderung untuk kurangnya interaksi terhadap lingkungan luar dan
sekitar.
2. Dampak negatif teknologi selanjutnya yaitu Violence and Gore.
Perkembangan teknologi berupa jaringan internet yang sekarang mudah
diakses membuat para pembuat situs berupaya menjual situs yang mereka
buat. Salah satu cara yang dapat menarik perhatian yaitu dengan cara
menampilkan kekejaman dan kesadisan. Biasanya tampilan seperti ini
banyak terdapat pada aplikasi game. Pada sebuah penelitian yang
menyatakan bahwa game yang dimainkan di komputer yang menampilkan unsur
kekerasan memiliki sifat menghancurkan yang lebih besar dibanding
kekerasan yang ada di televisi ataupun kekerasan dalam kehidupan nyata
sekali pun. Biasanya anak-anak dan remaja yang akan lebih mudah
terpengaruh, sehingga bisa menimbulkan kurangnya sensitivitas terhadap
sesama, memicu munculnya perilaku agresif, sadistis, bahkan bisa
mendorong munculnya sikap kriminal yang ada pada game yang dimainkan
mengeser nilai sosial dari pada antar sesama manusia
3. Kemudian Antisocial Behaviour merupakan dampak negatif teknologi yang
disebabkan karena penyalahgunaan teknologi itu sendiri. Hal ini terjadi
di mana ketika seseorang merasa teknologi merupakan satu-satunya hal
yang paling penting dalam hidupnya, sehingga ia melupakan keadaan di
sekitarnya. Akan muncul ketidakpedulian dalam dirinya terhadap
lingkungannya. Satu-satunya hal yang dapat menarik perhatiannya hanyalah
teknologi yang ia gunakan. Akibat yang timbul ialah dia menjadi jarang
berinteraksi dengan orang-orang yang berada di lingkungan sekitarnya,
sehingga kemampuan interpersonal dan emosionalnya pun terhambat dan
tidak akan berkembang. Dampak terburuk yang akan timbul, dia akan
kesulitan untuk bersosialisi dan menjalin relasi dengan orang-orang di
sekitarnya.
Dampak Negatif Teknologi Di bidang Pendidikan
A. Dampak Negatif dari segi pelajar
Mengganggu Perkembangan Anak dalam keadaan di lingkungan kelas.
Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP) seperti :
kamera, permainan (games) akan mengganggu siswa dalam menerima
pelajaran di sekolah. Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima
panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka
sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek
(curang) dalam ulangan/ujian. Bermain HP saat guru menjelaskan pelajaran
dan sebagainya.
Efek radiasi. Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif
penggunaannya,. penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan,
ada baiknya siswa lebih berhati-hati dan bijaksana dalam menggunakan
atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak. Jika memang tidak
terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi kesempatan
menggunakan HP secara permanen.
Rawan terhadap tindak kejahatan. Ingat, pelajar merupakan salah satu
target utama dari pada penjahat. Apalagi HP merupakan perangkat yang
mudah dijual, sehingga, anak-anak yang menenteng HP “high end” bisa-bisa
dikuntit maling yang mengincar HPnya.
Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa. Jika tidak
ada kontrol dari guru dan orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan
gambar-gambar yang mengandung unsur pornografi yang tidak mendidik
moral generasi muda.
Pemborosan. Dengan mempunyai HP, maka pengeluaran anak akan
bertambah, apalagi kalau HP hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak
bermanfaat maka hanya akan menjadi pemborosan yang saja. Hal ini
mendidik anak menjadi senderung untuk membeli hal-hal yang tidak berguna
Pemalas, dengan kecangihan fitur teknologi maka seseorang akan
mendidik menjadi pemalas untuk melakukan aktifitas lainnya. Hal ini akan
berdampak malasnya anak untuk membantu orang tua.
Menciptakan lingkungan pergaulan sosial yang tidak sehat. Ada
keluarga yang tidak mampu, tetapi karena pergaulan dimana teman-temannya
sudah dibelikan HP sehingga mereka merengek-rengek kepada orang tuanya
padahal orang tuanya tidak mampu, atau bahkan menimbulkan gank antara
gank HP keren dan gank HP jadul atau yang belum memiliki. Hal ini
mendidik masyarakat menjadi memiliki kasta di antara kehidupan sosial
mereka
Membentuk sifat hedonisme pada anak. Ketika keluar gadget terbaru
yang lebih canggih, mereka pun berburu gadget tersebut, padahal mereka
sebenarnya belum memahami benar manfaat setiap fitur-fitur baru secara
menyeluruh. Mendidik kita terhipnotis pada barang-barang mewah dan
memiliki sifat pamer
Anak kita akan sulit diawasi, khususnya ketika masa-masa pubertas,
disaat sudah muncul rasa ketertarikan dengan teman cowok/ceweknya, maka
HP menjadi sarana ampuh bagi mereka untuk komunikasi, tetapi komunikasi
yang tidak baik, hal ini akan mengganggu aktifitas yang seharusnya
mereka lakukan, makan, belajar bahkan tidur ! Karena mereka asyik
sms-smsan dengan teman lawan jenisnya.
efek sampingan jari yang kebanyakan memencet tombol ketika sms-an,
bukankah ujung jari memiliki jutaan syaraf ? apalagi disaat anak-anak
pada usia pertumbuhan, tentu kita tidak ingin pertumbuhannya terganggu
gara-gara fungsi syaraf yang terhambat pertumbuhannya karena keseringan
dipencet. Hal ini bisa mempengaruhi kerja otak mereka
B. Dampak negartif dari segi umum
1. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan
tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga
mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang
rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan
berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.
Cybercrime Adalah kejahatan yang di lakukan seseorang dengan sarana
internet di dunia maya yang bersifat.
• Melintasi batas Negara
• Perbuatan dilakukan secara illegal
• Kerugian sangat besar
• Sulit pembuktian secara hokum
2. Mendidik masyarakat untuk hidup mewah walau pada dasar kemampuannya
mereka tak mampu tuk membeli gadget mahal. Hal ini membuat masyarakat
untuk cenderung memaksakan kemampuan mereka untuk membeli gadget yang ia
kehendaki.
3. Banyaknya penyedia layanan online yang tidak mendidik (pornografi,
perjudian, penipuan) hal ini akan menjadikan tertarik, merasa peluang
bisnis itu menguntungkan. Mendidik untuk menayangkan hal-hal yang tabu
dan memberikan layanan yang tidak mendidik.
Dampak Negatif Teknologi Di bidang Budaya
Dari setiap yang menguntungkan tentu ada hal atau pihak yang merasa
dirugikan. Demikian pula dengan penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi, disamping berbagai keuntungan yang diberikan juga memiliki
dampak negatif atau kerugian yang ditimbulkan.
Sebagai sebuah alat atau mesin, TIK bersifat netral. Bila digunakan
dengan benar maka akan memberikan manfaat yang besar bagi manusia,
tetapi apabila digunakan untuk kejahatan juga akan dapat menimbulkan
berbagai dampak negatif yang sangat merugikan. Dampak negatif yang
muncul dari pemanfaatan teknologi tidak dapat terhindarkan. Dampak
tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di
kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu
menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah
menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi
miskin dalam rohani”.
2. Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin
meningkat. semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di
masyarakat, seperti kesopanan, gotong royong dan tolong-menolong telah
melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam
menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama,
kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin
meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret,
pergaulan bebas, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
3. Pola interaksi antar manusia yang berubah
Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke
atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan
dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan
dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan
e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu
tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang
kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet
sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini
semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan
komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa
asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
4. Banyaknya budaya perselingkuhan. karena banyak media Program
internet relay chatting (IRC) dan internet untuk mencari pertemanan di
berbagai belahan dunia, yang memudahkan untuk bertindak selingkuh
terhadap pasangannya. Di tambah rasa aman untuk melakukan tindakan
perselingkuhan di media Program internet relay chatting (IRC)
5. Narsisisme, Sebuah studi yang diterbitkan awal tahun ini oleh
dua akademisi AS yang menemukan siswa yang semakin gemuk semakin egois
dibandingkan dengan generasi sebelumnya karena pengaruh teknologi
modern.Siswa masa kini juga lebih cenderung menampilkan perilaku narsis
dan kurang menunjukkan empati seperti yang ditampilkan dalam perilaku
atau kebiasaannya terus-menerus memperbarui situs jaringan sosial, Bisa
berupa narsis foto, narsis dalam update status dan narsis tentang
barang-barang baru miliknya. Dalam penelitian tersebut, pria ditemukan
lebih cenderung melakukan hal ini, meskipun mereka diasumsikan tidak
lebih sering menggunakan teknologi daripada wanita. Dan hal ini
menjadikan seseorang menonjolkan hal-hal yang dia miliki dalam istilah
kata suka pamer. Yang lebih parahnya ketika budaya narsisisme ini di
balut dengan pornografi menunjukkan hal-hal yang kurang sopan.
6. Tren mode, banyak teknologi membuat manusia untuk selalu
mengikuti tren mode masa kini, dengan meluasnya kecangihan untuk
mengakses informasi dari berbagai daerah membuat manusia sering
mencari-cari tren mode dari berbagai belahan dunia. Al Hasil banyak yang
berburu untuk di sebut gaul dan trendi. Hal ini bisa mengeser nilai
budaya dari segi busana, gaya bicara, tata laku dan budaya boros untuk
membeli barang-barang yang ia kejar untuk mencari tren mode.
7. Budaya Kriminal.
Dampak lainnya adalah meluasnya budaya kriminalisme. Banyak penjudi
dengan jaringan yang tersedia tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk
memenuhi teransaksi. Maka hal ini membuat masyarakat merasa aman untuk
melakukan budaya penjudian. Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat
dilakukan di internet (kejahatan juga ikut berkembang). Bisa membuat
seseorang kecanduan untuk melakukan tindakan kejahatan, contoh lainnya
Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan
menggunakan Kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam
dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan
kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat
mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit)
on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka
menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan
mereka.
8. pergeseran budaya daerah karena budaya asing masuk. Mudahnya
bertukar akses informasi membuat cepatnya sebuah budaya daerah tergeser.
Contohnya saja ketika budaya barat masuk di dalam kebudayaan indonesia
maka banyak generasi muda yang sekarang mengikuti adat barat dan
melupakan budaya daerah mereka, seperti membatik, wayang dan sebaginya.
Hal ini di perparah dengan cepatnya informasi itu masuk melalui berbagai
media yang membuat lunturnya rasa nasionalis untuk mempertahankan
budaya daerah.
9. Budaya Sex dan kekerasan
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan
isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs
menggunakan segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah
satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu. Contohnya,
pornografi pun merajalela bebas. Banyak web-web yang tidak mendidik yang
bisa saja di mengakses siapa saja tanpa terkecuali. Di internet banyak
terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan
dorongan kepada seseorang untuk bertindak sex dan kekerasan walau pada
usahanya banyak penyedia layanan internet mencoba memblokkirnya.
10. Budaya Cyber-Bullying
Awal tahun ini, sebuah kelompok dokter di AS memperingatkan para remaja
dapat menjadi begitu terobsesi dengan Facebook dan mengorbankan
kesehatannya. American Academy of Pediatri menyatakan anak-anak yang
diabaikan di situs jejaring sosial akan lebih tertekan daripada
diabaikan dalam kehidupan nyata. Organisasi ini memperingatkan risiko
kesehatan mental anak yang menjadi korban cyber-bullying dan menegaskan
bahwa penggunaan beberapa website dalam jangka panjang dapat
mempengaruhi pola tidur dan tingkat harga diri. Hal bullying juga bisa
membuat antar manusia saling berseteru dan saling ejek-mengejek.
11. Budaya LUX, yaitu budaya untuk selalu ingin hidup mewah. Menjadikan
seseorang lebih mendahulukan kebutuhan lux mereka dari pada kebutuhan
pokok
Here is a US $4.00 coupon: https://goo.gl/efW8Ef
Here is a US $4.00 coupon: https://goo.gl/efW8Ef
Tidak ada komentar:
Posting Komentar